Minggu, 12 Agustus 2012

LAPORAN ARUS MUDIK

Sudah menjadi kebiasaan, sekian hari menjelang hari Lebaran sampai sekian hari sesudah Lebaran, pemudik akan beramai-ramai meninggalkan kota yang selama ini menjadi tempat untuk mencari nafkah menuju kampung halamannya. Jumlah pemudik yang tidak sedikit akan memenuhi jalan-jalan raya di sepanjang pulau Jawa, baik di jalur pantai utara maupun jalur pantai selatan. Seorang rekan wartawan dari sebuah majalah otomotif baru-baru ini mengirimkan email, yang berisi beberapa pertanyaan wawancara mengenai kesiapan radio dalam menyampaikan liputan mengenai arur mudik dan arus balik. Pertanyaan-pertanyaan dalam email itu memicu munculnya pertanyaan di benak saya “Masih perlukah sebuah radio menyiarkan informasi kepadatan arus mudik dan arus balik?”. Kondisi yang rutin terjadi setiap tahun, tentunya bukan lagi hal yang mengherankan. Apa yang harus dilakukan radio agar informasi lokalnya bisa menjadi lebih bermanfaat? Apalagi kondisi yang terjadi adalah: - Kemacetan sudah biasa terjadi sepanjang arus mudik dan balik. Sebagai pembanding, apakah akan menjadi informasi yang menarik jika kita melaporkan kemacetan di sebuah ruas jalan yang memang setiap hari terjadi? Justru sebaliknya akan menjadi berita kalau jalan yang biasanya macet suatu saat tidak macet.